Banten |
---|
— Provinsi — |
|
Slogan: Iman Taqwa |
Peta lokasi Banten |
Negara | Indonesia |
---|
Ibu kota | Kota Serang |
---|
Koordinat | 5° 7' 50" - 7° 1' 11" LS 105° 1' 11" - 106° '12" BT |
---|
Demografi |
• Suku bangsa | Banten (47%), Sunda (23%), Jawa (12%), Betawi (9,62%), Tionghoa (1,1%), Batak (0,93%), Minangkabau (0,81%), Lain-lain (5,54%)[2] |
---|
• Agama | Islam (96,6%), Kristen (1,2%), Katolik (1%), Buddha (0,7%), Hindu (0,4%) |
---|
• Bahasa | Sunda, Jawa Banten, Indonesia, dan Betawi |
---|
Zona waktu | WIB |
---|
Situs web | http://www.bantenprov.go.id |
---|
Banten yaitu sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dahulunya yaitu babak dari Provinsi Jawa Barat, tetapi dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya mempunyai di Kota Serang.
» Provinsi Banten » Range Alokasi Kode POS : 15 xxx & 42 xxx » Range Kenyataan Kode POS : 15111 - 15820 & 42111 - 42455 | » Ibukota : Kota Serang » Jumlah Kota + Kabupaten : 8 » Jumlah Kota : 4 Kabupaten : 4 » Jumlah Disktrik / Distrik : 155 » Jumlah Desa + Kelurahan : 1.551 (Ket : Desa = Kampung = Pekon) » Jumlah Pulau : 131 Pulau yang sudah punya nama = 60 Pulau yang belum punya nama = 71 » Luas Wilayah : 9.652,92 km² (BPS 2013) » Jumlah Rakyat : 9.938.820 (DKCS 2013) |
Geografis
Wilayah laut Banten yaitu salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda yaitu salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilintasi kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten yaitu jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan kedudukan geografis dan pemerintahan karenanya wilayah Banten terpenting daerah Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) yaitu wilayah penyangga bagi Jakarta. Dengan aktivitas ekonomi wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung keunggulan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk dijadikan pelabuhan alternatif selain Singapura.
Batas wilayah
Topografi
Kondisi topografi Banten yaitu sebagai berikut:
- Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 hektare
- Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320 hektare
- Wilayah curam (kemiringan 15-40%) seluas 118.470,50 hektare
Kondisi penggunaan area yang perlu dicermati yaitu menurunnya wilayah hutan dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 dijadikan 213.629,77 hektare.
Sejarah
Banten atau dahulu dikenal dengan nama Bantam pada kala lalu yaitu sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan warga yang terbuka dan makmur. Banten pada ratus tahun ke-5 yaitu babak dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara yaitu Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Disktrik Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris ucapan mempunyai bentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja Purnawarman. Sehabis runtuhnya Kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan Kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di babak barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilaksanakan oleh Kerajaan Sunda. Seperti diuraikan secara jelas oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513, Banten dijadikan salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut asal Portugis tersebut, Banten yaitu salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.
Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilaksanakan dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibu kota atau pakuan (berasal dari kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilaksanakan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu mempunyai ukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf yaitu penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya yaitu puteri Sri Baduga Maharaja.
Dengan dihancurkannya Pajajaran karenanya Banten mewarisi wilayah Lampung dari Kerajaan Sunda. Hal ini diuraikan secara jelas dalam buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot pada halamaan 19 sebagai berikut: From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region.[3]
Ketika sudah dijadikan pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten yaitu pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Banten terletak di menengah pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia semakin panjang. Melalui tengah-tengah kota mempunyai sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota mempunyai sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu mempunyai sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang tidak memihak. Di tengah kota terdapat alun-alun yang dipergunakan untuk kepentingan aktivitas ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di babak selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat yang dibangun datar yang dibawa ke atas dan beratap, dinamakan Srimanganti, yang dipergunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid luhur.
Pada awal ratus tahun ke-17 Masehi, Banten yaitu salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Yang dibangun administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian warga. Daerah kekuasaannya meliputi juga wilayah yang sekarang dijadikan Provinsi Lampung. Ketika warga negara Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, warga negara Portugis telah lama masuk ke Banten. Kesudahan warga negara Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh warga negara Belanda.
Selain itu, penduduk Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Warga negara Portugis melarikan diri dari Banten (1601), sehabis armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Warga negara Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan warga negara Belanda.
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang semakin luas. Di Pulau Jawa diwujudkan pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java yaitu provinsi pertama yang diwujudkan di wilayah Hindia Belanda yang disahkan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten dijadikan salah satu keresidenan yaitu Bantam Regentschappen dalam Provincie West Java di samping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Preanger (Priangan), dan Cirebon.
Hukum budaya istiadat dan nilai
Beberapa besar bagian warga memeluk agama Islam dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama beda dapat hidup berdampingan dengan damai.
Potensi dan kekhasan hukum budaya istiadat warga Banten, diantaranya seni bela diri Pencak silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur diantaranya Masjid Luhur Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan bedanya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy. Suku Baduy Dalam yaitu suku asli Sunda Banten yang masih melindungi tradisi antimodernisasi, tidak memihak aktivitas berpakaian maupun pola hidup bedanya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Hukum budaya istiadat Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Disktrik Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan warga Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus diberi nafkah dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
Bahasa
Rakyat asli yang hidup di Provinsi Banten berbahasa menggunakan dialek yang yaitu turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa lapisan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada kala Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian timur Provinsi Jawa Barat). Tetapi demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern, dan bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten dipergunakan oleh etnik Jawa. Dan, di babak utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga dipergunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga dipergunakan terpenting oleh pendatang dari babak beda Indonesia.
Senjata tradisional
![](https://dance-banten.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=220px-Golok.jpg)
Golok
Golok yaitu senjata tradisional di Banten sama seperti senjata tradisional Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Rumah hukum budaya
Rumah hukum budayanya yaitu rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung yaitu batu yang sudah dibuat sedemikian rupa mempunyai bentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang dipergunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah hukum budaya ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh warga negara Kanekes atau dinamakan juga warga negara Baduy.
Pemerintahan
Beberapa Daerah Penting
Terdapat beberapa daerah penting di Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:
Daftar gubernur dan Wakil Gubernur
Pada kala terbentuknya Provinsi Banten, Gubernur Hakamuddin Djamal ditunjuk oleh Pemerintah Pusat. Pada tahun 2002 DPRD Banten menentukan Djoko Munandar dan Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama. Pada awal 2006, Atut Chosiyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur. Akhirnya, tanggal 6 Desember 2006 dimainkan Pemilihan Kepala Daerah langsung, yang dimenangi oleh pasangan Ratu Atut Choisiyah dan Mohammad Masduki, kedua-duanya menjabat pada periode 2007-2011.
Wakil Gubernur
Edukasi
Perguruan Tinggi di Banten:
Perguruan Tinggi Negeri
Perguruan Tinggi Kedinasan
Perguruan Tinggi Swasta
- Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang
- Universitas Gunadarma, Kampus K, Karawaci, Tangerang
- Universitas Pamulang, Pamulang,Tangerang Selatan
- Universitas Multimedia Nusantara, Summarecon Serpong, Tangerang
- Surya University, Summarecon Serpong, Tangerang
- Universitas Serang Raya Serang, Banten
- Universitas Bina Nusantara Kampus Lingkungan kehidupan Sutera
- Universitas Pembangunan Jaya
- Universitas Teknologi Nusantara Cilegon
- Universitas Swiss German Serpong
- Universitas Pamulang
- Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
- Universitas Muhammadiyah Jakarta,Jl KH Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat Banten
- Universitas Muhammadiyah Tangerang
- Universitas Pramita Indonesia
- Universitas Mathla'ul Anwar Banten
- Universitas Banten Jaya Serang, Banten
- Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, Bumi Serpong Damai
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten (STIE Bina Bangsa Banten)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten
- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yuppentek Tangerang
- STIA Maulana Yusuf Banten
- STAKAD
- STKIP Setia Budhi Rangkasbitung
- Bina Sarana Informatika
- Perguruan Tinggi Raharja Tangerang
- Politeknik Piksi Input Serang
- Politeknik Krakatau
- Institut Teknologi Indonesia Serpong
- Institut Ilmu Al Qur`an
- Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Qalam
- Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Edukasi Surya, Gading Serpong
- Sekolah Tinggi Agama Cahaya Madani Boarding School
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Banten (Pandeglang)
Ekonomi dan kependudukan
Pada tahun 2006, rakyat Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa berusia di antara 15 sampai 64 tahun.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri pengolahan (49,75%), dihadiri sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,13%), pengangkutan dan komunikasi (8,58%), serta pertanian yang hanya 8,53%. Tetapi berlandaskan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri merembes 23,11% tenaga kerja, dihadiri oleh pertanian (21,14%), perdagangan (20,84%) dan transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.
Transportasi
Provinsi Banten yang mempunyai di wilayah ujung barat Pulau Jawa memiliki kedudukan yang sangat strategis dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar tidak memihak skala lokal, regional, nasional, bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap kebangkitan benda/barang dan penumpang yang dari dan ke pusat-pusat aktivitas nasional, wilayah, maupun lokal yang mempunyai di Provinsi Banten dijadikan sangat penting dalam upaya mendukung upaya meningkatkan kualitas ekonomi di wilayah Provinsi Banten.
Provinsi Banten dibagi dijadikan tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang mempunyai ikon atau ciri khas prasarana perhubungan di Provinsi Banten karena keaktifannya yang semakin menonjol dibandingkan dengan prasarana perhubungan bedanya.
- Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Di dalamnya terdapat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang yaitu gerbang masuknya benda/barang dan penumpang ke Indonesia.
- Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang dijadikan gerbang masuknya benda/barang dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
- Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat Stasiun Kereta Api yang yaitu gerbang masuk benda/barang dan penumpang terpenting dari dan ke Jakarta.
Dengan aktivitas umum, sektor perhubungan dapat dikategorikan ke dalam tiga babak yaitu perhubungan darat, perhubungan laut, dan perhubungan udara. Ketiga babak tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian di Provinsi Banten.
Perhubungan darat
Jalan
Hingga tahun 2006, kondisi jalan nasional sepanjang 249,246 kilometer mempunyai dalam kondisi tidak memihak, 214,314 kilometer dalam kondisi baru saja dan sepanjang 26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan provinsi hingga kesudahan tahun 2006 dengan total panjang jalan sebesar 889,01 kilometer mempunyai dalam kondisi tidak memihak sebesar 203,670 kilometer, kondisi baru saja 380,020 kilometer, dan kondisi rusak sebesar 305,320 kilometer.
Ruas jalan nasional di wilayah Provinsi Banten pada kala ini mempunyai volume lalu-lintas rata-rata sebesar 0,7 yang berarti kelancaran arus lalu-lintas terganggu karena hal mempunyai keaktifan perdagangan/pasar, pabrik/industri, pusat-pusat perbelanjaan di sepanjang jalan serta kapasitas jalan yang terbatas karena lebar badan jalan rata-rata 7 meter pada ruas jalan nasional di Banten Utara (Merak-Tangerang) dan ruas Ciputat-Batas DKI.
Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan provinsi biasanya cukup tidak memihak dengan rasio volume lalu-lintas per kapasitas rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan lalu-lintas biasanya bersifat lokal yang dijadikan pada pusat-pusat aktivitas warga.
Terminal
Sebagai simpul transportasi, terminal berfungsi sebagai tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang serta perpindahan antarmoda transportasi yaitu unsur penting dalam pelayanan kebangkitan penumpang dan benda/barang. Terdapat 4 (empat) terminal di Provinsi Banten, yaitu Terminal Pakupatan, Terminal Porisplawad, Terminal Labuan, dan Terminal Merak.
Angkutan umum
![](https://dance-banten.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=300px-thumbnail.jpg)
Warga negara Belanda di Muara Binuangeun, sepulang dari memancing di
Pulau Tinjil (tahun 1936)
Untuk melayani kebangkitan penumpang dan benda/barang dalam wilayah Provinsi Banten, terdapat angkutan umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi pada kala ini masih dijawab dengan kendaraan ukuran kecil dan dalam penyelenggaraannya masih dirasakan belum terpadu dengan aktivitas maksimal. Terdapat 63 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 3.788 yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi lintas Kab./Kota Tangerang. Sedangkan untuk AKDP lintas Serang, Cilegon, Pandeglang, dan Lebak dijawab dengan 66 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.436.
Untuk menjangkau kawasan-kawasan yang masih belum tersedia angkutan umum, terdapat beberapa angkutan perintis yang melayani jalur Cikeusik-Muara Binuangeun-Sp. Bayah-Cikotok-Pasir Kurai-Cibareno dengan jarak sepanjang 106 kilometer. Angkutan perintis ini dijawab oleh 2 buah bis DAMRI ukuran baru saja.
Kereta api
Sampai dengan tahun 2005, dari total jalur rel kereta api sepanjang 305,9 kilometer, hanya 48% yaitu jalur rel yang masih beroperasi dengan rata–rata jumlah kebangkitan kereta penumpang sekitar 22 kereta/hari dan kereta benda/barang sebanyak 16 kereta/hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut berimplikasi terhadap kecenderungan semakin menurunnya pula pada jumlah angkutan penumpang dan benda/barang.
Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Banten sepanjang 305,90 kilometer yaitu ‘single track’ yang terdiri dari lintas operasi Merak-Tanah Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang 141,6 kilometer dan lintas tidak operasi (jalur mati) Rangkasbitung-Labuan, Saketi-Bayah, dan Cigading-Anyer Kidul sepanjang 164,3 kilometer.
Perhubungan laut
![](https://dance-banten.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=220px-Soekarno-HattaTerminal3.jpg)
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Di Provinsi Banten terdapat 5 (lima) pelabuhan yang terdiri dari 2 pelabuhan yang diusahakan yaitu Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Bojonegara serta 3 (tiga) pelabuhan yang tidak diusahakan yang terdiri dari Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Labuan, dan Pelabuhan Bojonegara
Perhubungan udara
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan aktivitas nasional yaitu bandar udara utama di Indonesia sebagai pintu gerbang masuknya benda/barang dan penumpang dari dalam maupun luar negeri. Di samping itu terdapat juga bandara bedanya seperti Bandar Udara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, Bandara Budiarto di Tangerang dan Bandara Gorda yang mempunyai di Kabupaten Serang
Bandar Udara Pondok Cabe yaitu bandara untuk aktivitas ‘general aviation’, Bandara Budiarto yaitu bandara yang dipergunakan untuk training aktivitas penerbangan. Sementara Bandara Gorda dipergunakan sebagai bandara militer.
Tempat wisata di Banten
![](https://dance-banten.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=250px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Minaret_bij_moskee_Bantam_TMnr_.jpg)
Masjid Luhur Banten, seb. 1926
Masjid Luhur Banten
Lihat Masjid Luhur Banten
Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon yaitu salah satu taman nasional dan lokasi konservasi lingkungan kehidupan yang penting di Indonesia dan dunia. Selain keindahan hutan tropis dataran rendah, badak bercula satu yaitu primadona daya tarik dari lokasi ini.
Taman nasional ini terletak di semenanjung paling barat Pulau Jawa, ditambah dengan beberapa pulau kecil seperti halnya Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan. Titik tertinggi yaitu Gunung Honje. Ciri khas taman nasional ini yaitu perannya sebagai habitat alami beragam jenis hewan yang dilindungi, seperti badak jawa, rusa, kijang, banteng, beragam jenis primata, babi hutan, kucing hutan, kukang, dan aneka jenis burung.
Kawasan ini dapat dicapai melalui Labuan atau melalui jalan laut dengan perahu menuju salah satu pulau yang mempunyai. Ujung Kulon telah dilengkapi dengan beragam sarana jaringan telekomunikasi, listrik, dan air bersih.
Sarana pariwisata seperti penginapan, pusat informasi, pemandu wisata, dan sarana transportasi juga ada. UNESCO telah mengemukakan bahwa area Ujung Kulon yaitu situs cagar lingkungan kehidupan warisan dunia.
Pulau Dua/Pulau Burung
Daya tarik utama kawasan ini yaitu keindahan lingkungan kehidupan laut berupa gugus karang, beragam jenis ikan laut, dan pasti saja beragam jenis burung. Luas kawasan ini sekitar 30 ha. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini didatangi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari beragam negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari Benua Australia, Asia, dan Afrika.
Pulau Dua dapat dicapai dengan perahu tradisional atau perahu motor; atau dengan berlanjut kaki dalam waktu 15 s.d. 30 menit melalui daerah pertambakan di Desa Sawah Luhur, Kasemen. Memang, akibat sedimentasi sementara puluhan tahun, pulau ini telah menyatu dengan daratan Jawa.
Pulau Umang
Pulau Umang memiliki luas sekitar 5 Ha, dan terletak di kawasan objek wisata Pantai Pandeglang, berhampiran dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang mempersiapkan beragam sarana rekreasi dan hiburan yang menarik. Di pulau ini, terdapat resor yang diatur dengan sentuhan artistik alami, dilengkapi dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bisnis, sunset lounge, klub pantai, kolam renang, dsb-nya. Selain itu, tersedia sarana olahraga dan rekreasi air, jogging track, cross country, lapangan tenis, tempat karaoke, dsb-nya. Kita dapat menuju ke pulau ini dengan relatif mudah.
Perusahaan pengelola kawasan ini mempersiapkan penyewaan mobil dari Jakarta menuju pulau ini, atau dapat juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon.
Gunung Karakatau
Gunung Krakatau yang sebenarnya termasuk wilayah Provinsi Lampung ini terletak di perairan Selat Sunda. Dan yaitu salah satu gunung yang paling terkenal di dunia, karena letusannya yang dahsyat pada tahun 1883. Suara letusan terdengar sampai ke kawasan Benua Australia, bahkan awan panasnya menyelimuti beberapa kawasan Eropa sementara seminggu. Ledakan dahsyat Gunung Krakatau kesudahan membuat anak gunung yang sekarang dikenal sebagai Anak Krakatau yang muncul ke permukaan pada tahun 1928 yang hingga sekarang masih tetap aktif. Meski mempunyai di Selat Sunda serta wilayah Lampung, kawasan wisata lingkungan kehidupan ini semakin mudah dicapai dari Pantai Anyer-Carita dan izin mendarat di Pulau Gunung Api Anak Krakatau juga dapat diperoleh di kawasan ini, diperlukan waktu sekitar satu jam menggunakan perahu motor cepat untuk mencapainya. Lokasi wisata ini menawarkan wisata lingkungan kehidupan seperti misalnya berkemah, berlanjut kaki, memancing, dan pemandangan lingkungan kehidupan laut yang indah.
Rawadano
Rawadano atau nama beda Cagar Lingkungan kehidupan Rawa Danau terletak di Kabupaten Serang, dan berjarak 101 kilometer dari Jakarta. Kawasan ini yaitu kawasan yang didominasi rawa-rawa, juga terdapat sebuah danau. Luas kawasan ini sekitar 2.500 ha yang ditumbuhi oleh beragam jenis pohon. Pulau ini dijadikan tempat bersarang bagi aneka jenis binatang reptil, seperti ular dan buaya. Tidak tidak cukup dari 250 jenis burung bermukim di kawasan ini. Kita dapat mencapai lokasi ini melalui tiga jalur, yaitu; Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawaadano, Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano.
Kang dan Nong Banten
Kang dan Nong Banten yaitu sebutan untuk Duta Wisata, Pemuda dan Pembangunan Provinsi Banten. Dimainkan pertama kali pada tahun 2000 dan dihadiri oleh 2 kabupaten dan 1 kota yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang. Baru pada tahun 2001 Tangerang dan Lebak ikut serta. Kang Nong Banten 2012 di Hotel Ratu Bidakara, Serang.
Lain-lain
Stasiun televisi
Stasiun televisi yang mempunyai di Banten diantaranya yaitu Banten TV, Carlita TV, Baraya TV, dan Cahaya TV
Olahraga
Lippo Village International Circuit
Sirkuit jalan raya pertama berstandar internasional di Indonesia yang terletak di Karawaci Tangerang ini akan dijadikan persinggahan balapan internasional sampai 20 tahun ke depan. Sirkuit sepanjang 3,2 kilometer ini akan dijadikan arena balap A1 dan Formula 1, dan yaitu sirkuit ke dua di indonesia sehabis Sirkuit Sentul yang pernah dipakai pada event A1
Sepak Bola
Beberapa klub olahraga yang terdapat di Banten diantaranya Tangerang Wolves (sepak bola), Persita Tangerang (sepak bola), Persikota Tangerang (sepak bola), Perserang Serang (sepak bola), Serang Jaya (sepak bola), Persipan Pandeglang (sepak bola), dan PS Krakatau Steel (sepak bola). Gelanggang olahraga yang terdapat di Banten diantaranya Stadion Benteng, Stadion Maulana Yusuf, Stadion Krakatau Steel, dan Stadion Ona Rangkasbitung.
Lihat Pula
Referensi
- ^ Sensus Rakyat 2010
- ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
- ^ Guillot, Claude. (1990). The sultanate of Banten. Gramedia Book Publishing Division. hlm. 19.
- ^ http://www.pelita.or.id/baca.php?id=78344
Asal :
informasi.web.id, dance-banten.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.